Pola Pembentukan Manusia berkarakter bagian 1

Pendidikan karakter di dunia luar telah diperbincangkan sejak lama,ini bisa dibuktikan dengan adanya pengertian karakter yang telah diungkapkan para ahli dari barat diantaranya:
Pengertian Karakter Menurut Tolbert McCarrol
Virtue is the muscle tone that develops from daily and hourly training of a spritual warrior(Karakter adalah kualitas otot yang terbentuk melalui latihan setiap hari dan setiap jam dari seorang pejuang spritual) 
Pengertian Karakter Menurut John Luther
Good character is more to be praised than outstanding talent.Most talents are to some extent a gift.Good character,by contrast,is not given to us.Wehave to build it piece by piece,courage and determination.(Karakter yang baik adalah lebih patut dipuji daripada bakat yang luar biasa.Hampir semua bakat adalah anugerah.Karakter yang baik,sebaliknya,tidak dianugrahkan kepada kita.Kita harus membangunnya sedikit demi sedikit dengan pikiran,pilihan,keberanian,dan usaha keras.
Manusia berkarakter | pembentukan karakter

 Pembentukan Manusia Berkarakter

Dari penjelasan para ahli di atas menunjukan bahwa untuk menjadi seoarng yang berkarakter (berakhlak mulia) memerlukan usaha yang serius dan terus menerus.Karena menjadi manusia yang berakhlak mulia,bukan anugerah,atau secara otomatis dimilki oleh setiap manusia,tetapi memerlukan proses panjang melalui pengasuhan sejak kecil,serta latihan secara terus menerus.Karakter ibarat “otot”.”Otot-otot” karakter akan menjadi lembek apabila tidak pernah dilatih,dan akan kuat dan kokoh kalau sering dipakai.”Otot-otot” karakter juga akan terbentuk dengan praktek-praktek latihan yang akhirnya akan menjadi kebiasaan (habit).
 
Hal senada diungkapkan Al Gazhali yang mengatakan bahwa akhlak adalah tabiat atau kebiasaan dalam melakukan hal-hal yang baik.Menurut Aristoteles,sebuah masyarakat yang budayanya tidak memperhatikan pentingnya mendidik good habits (kebiasaan baik),akan menjadi masyarakat yang terbiasa dengan kebiasaan buruk.
 
Kita dapat memahami mengapa banyak orang dewasa yang mengetahui perbuatan baik atau buruk tetapi tidak konsisten dengan perilakunya yang kerap berbuat tidak baik.Hal ini bisa diakibatkan oleh “otot-otot” karakternya yang lemah dan tidak berfungsi karena tidak pernah dipakai atau dilatih.Misalnya,semua orang tahu bahwa membuang sampah harus pada tempatnya.Tetapi mengapa masih banyak orang yang membuang sampah seenaknya,sehingga sampah berserakan di mana-mana.Karakter baik akan terwujud dengan pembiasaan yang sering dilakukan secara terus menerus.

Untuk Pemahaman selanjutnya Silahkan Lanjut Membaca

Pola Pembentukan Manusia berkarakter bagian 2


0 Response to "Pola Pembentukan Manusia berkarakter bagian 1"

Post a Comment